Posisi Tidur yang Sehat bagi Tulang Belakang Sekaligus Hindari Tidur yang Menyiksa Punggung

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 14 Mei 2025 - 06:27

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Tidur. (Dok. Pixabay)

Ilustrasi Tidur. (Dok. Pixabay)

JAKARTA – Di tengah malam yang sunyi, tubuh manusia mencari kenyamanan. Namun, kenyamanan yang salah bisa jadi membawa petaka.

Setidaknya, itulah yang dialami banyak pasien yang datang ke ruang praktik Dr. Vignesh Jayabalan, ahli bedah tulang belakang di Rumah Sakit SIMS, Chennai.

“Mereka mengeluh punggung kaku, leher nyeri, kadang mati rasa,” katanya, dikutip dari Hindustan Times.

Namun penyebabnya bukan kecelakaan atau usia senja. Jawabannya: posisi tidur.

Keluhan itu bukan hal baru, tapi intensitas dan jumlah kasus terus bertambah.

Dan semuanya berakar dari kebiasaan sederhana: bagaimana seseorang meletakkan tubuhnya selama tidur.

“Tidur itu bukan hanya soal beristirahat, tapi juga soal menyembuhkan,” ujar Jayabalan.

Di Mana Tubuh Beristirahat, Di Situ Masalah Bisa Dimulai

Tubuh manusia, kata para ahli, dirancang untuk mendapatkan kembali keseimbangannya saat tidur.

Namun jika postur tubuh salah, tidur malah menjadi sesi perlahan-lahan merusak struktur tulang belakang.

Telentang, misalnya, dianggap sebagai posisi tidur yang paling sehat. Dalam posisi ini, gravitasi membantu mendistribusikan berat tubuh dengan merata.

Tidak ada tekanan berlebih pada tulang belakang. Letakkan bantal di bawah lutut, dan tubuh akan terasa lebih ringan saat pagi menjelang.

Posisi berbaring miring, nyaris seperti posisi janin, juga direkomendasikan. Tapi jangan terlalu melengkung.

Jika berlebihan, posisi ini justru membatasi napas, menekan sendi pinggul, dan menyebabkan kekakuan. Sebaiknya lutut diberi bantal agar tulang belakang tetap sejajar.

Tapi tak semua orang sadar. Banyak yang tidur dengan posisi yang secara estetika terlihat damai, namun secara ortopedi menyiksa.

Tengkurap: Posisi Tidur yang Paling Berbahaya

“Tidur tengkurap adalah posisi terburuk,” kata Dr. Karunakaran, konsultan bedah tulang belakang di MGM Healthcare.

Posisi ini memaksa leher berputar tak alami, menekan sendi-sendi belakang, dan meratakan lengkungan lumbar. Hasilnya: hiperekstensi tulang punggung dan tekanan pada saraf.

Pasien-pasien yang datang padanya, kata Karunakaran, banyak yang tak sadar telah bertahun-tahun tidur tengkurap.

Hingga suatu hari, mereka terbangun dalam rasa nyeri yang memburu dari leher ke punggung bawah.

Ada juga posisi lain yang terdengar lucu tapi menyakitkan: bintang laut.

Dalam posisi ini, seseorang tidur telentang dengan tangan terbuka lebar di atas kepala, atau satu tangan masuk ke bawah bantal.

Akibatnya, pembuluh darah tertekan, saraf terjepit, dan bahu pun menjadi ladang nyeri.

Antara Bantal, Kasur, dan Operasi di Masa Depan

Penyebab utama seringkali bukan hanya posisi, tetapi juga alat tidur. Bantal terlalu tinggi atau terlalu rendah membuat leher membengkok.

Kasur yang terlalu keras atau terlalu empuk bisa memicu disfungsi muskuloskeletal.

Jayabalan mengingatkan: “Melakukan koreksi posisi tidur sedini mungkin bisa menyelamatkan seseorang dari meja operasi di kemudian hari.”

Ia menyarankan penggunaan kasur medium-firm dan bantal ergonomis. Bahkan, bantal kecil di bawah lutut bisa membantu menyeimbangkan panggul.

Bantal di antara lutut ketika tidur menyamping juga penting, untuk menjaga kesejajaran tulang belakang. Yang paling penting, katanya, adalah kesadaran tubuh.

“Kalau setiap pagi Anda bangun dengan rasa nyeri atau mati rasa, itu alarm tubuh. Waktunya evaluasi cara Anda tidur,” ujar Jayabalan.

Tidur: Seni Menyelamatkan Punggung

Tidur adalah keheningan yang sibuk. Di balik mata yang terpejam dan napas yang teratur, tubuh sedang bekerja memperbaiki dirinya.

Namun, jika posisi tidur tak mendukung, kerja pemulihan itu berubah menjadi luka kecil yang tak terasa—hingga suatu hari nyeri itu menjadi tetap.

Dan dari satu malam ke malam lainnya, tidur yang seharusnya menjadi penyelamat, justru bisa menjadi penyebab.***

Untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Persrilis.com atau Jasasiaranpers.com di lebih dari 175an media.

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Sapulangit Media Center (SMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Harianindonesia.com dan Infoekbis.com 

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Apakabarnews.com dan Hello.id 

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hellocianjur.com dan Harianmalang.com

Berita Terkait

Tiga Label Fesyen Indonesia Tampil di Festival Yoyogi National Gymnasium First Gymnasium, Tokyo, Jepang

Berita Terkait

Selasa, 18 Februari 2025 - 09:14

Tiga Label Fesyen Indonesia Tampil di Festival Yoyogi National Gymnasium First Gymnasium, Tokyo, Jepang

Berita Terbaru