CANNES — Di antara deretan bintang internasional yang melenggang di karpet merah Festival Film Cannes 2025, satu sosok mencuri perhatian banyak mata dari Indonesia: Syahrini.
Penyanyi solo yang telah lama absen dari sorotan publik ini tiba-tiba muncul dalam balutan busana glamor, menciptakan sensasi baru yang langsung viral di media sosial.
Festival Film Cannes, yang berlangsung dari 13 hingga 24 Mei 2025 di Prancis, memang kerap menjadi ajang unjuk eksistensi para selebritas dunia.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Miley Cyrus dan Risiko Kesehatan di Balik “Something Beautiful”
Jasa Siaran Pers Persriliscom Melayani Publikasi ke Lebih dari 150 Media Online Berbagai Segmentasi
14 Tanda Tubuh Kekurangan Nutrisi Meski Pola Makan Terlihat Sehat dan Teratur

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, kemunculan Syahrini—yang terakhir kali tampil dalam acara publik berskala besar sekitar dua tahun lalu—mengundang tanya.
Apa yang sebenarnya sedang dirancang sang pelantun “Sesuatu” ini?
Seorang pengamat budaya pop dari Universitas Indonesia, Febrian Tanuwijaya, menilai langkah Syahrini sangat strategis.
Baca Juga:
Posisi Tidur yang Sehat bagi Tulang Belakang Sekaligus Hindari Tidur yang Menyiksa Punggung
Biofarma dan Gates Foundation Kembangkan Vaksin TBC Indonesia Berpotensi Selamatkan Jutaan Nyawa
“Cannes adalah panggung internasional yang prestisius. Kehadiran selebritas Indonesia di sana bisa dibaca sebagai bentuk positioning ulang,” katanya Sabtu (17/5/2025).
Penampilan Glamor Penuh Makna: Gaun Perak, Mahkota, dan Tas Hermes
Penampilan perdana Syahrini tersiar dari akun Instagram resmi @houseofsyahrini pada Jumat, 16 Mei 2025.
Ia mengenakan gaun berwarna silver berpotongan klasik dengan aksen brokat di bagian leher.
Mahkota keperakan menghiasi kepalanya, menegaskan aura kerajaan khas Syahrini, lengkap dengan perhiasan bertabur berlian yang mengilap di bawah sorotan kamera.
Baca Juga:
Polda Metro Jaya Perpanjang Penahanan Artis Nikita Mirzani dan Asistennya Selama 30 Hari ke Depan
Tanda-tanda Media Konvensional Diambang Bahaya Ɓesar, Presenter Kompas TV Gita Maharkesri Menangis
Yang menarik perhatian pecinta mode adalah tas tangan Hermes Birkin berwarna navy yang dibawanya — sebuah simbol status yang hanya dimiliki segelintir orang di dunia.
Tas itu, menurut laman Christie’s, memiliki nilai pasar mencapai USD 40.000 atau sekitar Rp 640 juta.
“Penampilan itu tidak hanya soal estetika, tapi juga komunikasi visual,” ujar Ranti Damayanti, editor mode senior di sebuah majalah gaya hidup.
Ketiadaan Karya Baru dan Spekulasi Rencana Comeback
Meskipun kehadirannya membuat publik heboh, Syahrini belum merilis karya musik baru sejak 2021 dan tidak terlibat dalam produksi film dalam lima tahun terakhir.
Hal ini memicu berbagai spekulasi: apakah ini pertanda comeback ke industri hiburan, atau hanya sekadar mencuri atensi?
“Publik figur seperti Syahrini paham betul bahwa diam bukan berarti selesai. Terkadang, diam adalah bagian dari strategi,” kata Yudhistira Ananta, pakar komunikasi digital dari LSPR Jakarta.
Ia menambahkan bahwa dalam era algoritma dan viralitas, momentum bisa diciptakan dengan satu unggahan visual yang kuat.
Syahrini dan Cannes: Antara Eksistensi dan Representasi Budaya Pop Indonesia
Kemunculan Syahrini di Cannes bukan sekadar peristiwa hiburan. Ia, secara simbolik, membawa citra budaya pop Indonesia ke panggung dunia.
Meskipun tidak tampil sebagai perwakilan film, kehadirannya tetap mencerminkan semangat ekspansi selebritas nasional ke ranah internasional.
Festival Film Cannes sendiri memiliki sejarah panjang sebagai ajang pemutaran film paling bergengsi di dunia.
Tahun ini, lebih dari 70 negara ambil bagian dengan ratusan film dari berbagai genre.
Dalam daftar resmi peserta dan delegasi, nama Syahrini tidak tercantum sebagai bagian dari film atau proyek resmi.
Namun, ia hadir melalui jalur undangan dari sponsor fesyen asal Eropa.
Refleksi: Apa yang Bisa Dipelajari dari Syahrini?
Fenomena Syahrini di Cannes menunjukkan bahwa dalam dunia hiburan modern, narasi bisa dibangun tanpa kata.
Sebuah penampilan visual, jika dikemas dengan cermat, mampu menimbulkan resonansi luas.
Meski sebagian publik mencibir sebagai “drama kosong”, namun langkah ini bisa dibaca sebagai pelajaran tentang personal branding yang konsisten.
Bagi industri hiburan Indonesia, kejutan semacam ini seharusnya menjadi pemicu untuk membangun kehadiran yang lebih substansial di panggung global —tidak hanya lewat gaya, tapi juga karya.
“Ada celah besar bagi para seniman kita untuk bersinar di Cannes, bukan hanya lewat karpet merah, tapi juga layar perak,” kata Amanda Riyadi, produser film independen.***
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Hutannews.com dan Mediaemiten.com
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media On24jam.com dan Kilasnews.com
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Haijateng.com dan Hariancirebon.com
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center